Jumat, 14 Maret 2014

Pengolahan Citra Digital

Dalam tugas bahasa indonesia saya akan memperbaiki sebuah tulisan dari artikel Pengolahan Citra dan sebelumnya saya mohon maaf kepada penulis artikel atas perbaikan ini.




Warna adalah pembiasan warna tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Nilai warna ditentukan oleh tingkat kecerahan maupun kepudaran warna yang di pengaruhi oleh penambahan putih atau hitam. Penelitian memperlihatkan bahwa campuran warna yang memberikan selisih paling lebar adalah red(R), green(G), dan blue(B). Ketiga warna tersebut merupakan warna pokok yang disebut dengan RGB. Warna lain dapat diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna pokok tersebut dengan perbandingan tertentu. Setiap warna pokok mempunyai ukuran sendiri dengan nilai tertinggi 255 (8 bit). Misalnya warna kuning yang merupakan campuran warna merah dan hijau sehingga nilai RGB menjadi 255 255 0. RGB disebut juga ruang warna yang dapat diungkapkan sebagai sebuah kubus dengan tiga sumbunya yang mewakili sebagian warna merah(R), hijau(G), dan biru(B). Salah satu sudut alasnya perangkat penyusunan jenis dan kematangan buah tomat berdasarkan bentuk dan ukuran serta warna permukaan kulit buah berbasis pengolahan citra digital berlawanan menyatakan warna hitam ketika R=G=B=0 sedangkan sudut atasnya yang berlawanan menyatakan warna putih ketika R=G=B=255 (perangkat warna 8 bit untuk setiap komponennya).


Pengolahan citra digital adalah salah satu bentuk pemrosesan informasi dengan masukan berupa citra (gambar) dan keluaran yang juga berupa citra atau bagian dari citra tersebut. Tujuan dari pemrosesan ini adalah memperbaiki tingkatan citra agar mudah pemberian kesan oleh manusia atau mesin komputer. Operasi-operasi pada pengolahan citra digital secara umum dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Perbaikan kualitas gambar, contoh : perbaikan kontras gelap atau terang.
2. Penajaman, perbaikan tepian objek dan pengembalian gambar, contoh : penghilangan kesamaran.
3. pemadatan, pembagian struktur dan pengorakan gambar, contoh : penentuan tepi objek.
4. ringkasan batas dan pengembalian awal gambar.

Rabu, 05 Maret 2014

Clipper

A. Pengertian Bahasa Program Clipper
Clipper adalah bahasa pemrograman komputer keluarga XBase yang digunakan untuk membuat program komputer utamanya yang berjalan pada sistem operasi DOS. Secara lebih spesifik, clipper umumnya digunakan untuk membuat program-program yang terkait dengan database/bisnis (contoh. akuntansi, manajemen simpan/pinjam, dan lain-lain),


B. Sejarah
Clipper pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985 oleh Nantucket, yang kemudian dijual kepada Computer Assosiates, sebagai kompiler untuk dBASE III yang sangat populer pada masa itu. kompilasi kode-kode dBASE berarti mengubahnya dari kode interpretasi (kode sumber yang bisa dibaca oleh manusia), yang harus di interpretasikan oleh komputer setiap kali setiap baris dijalankan, menjadi P-code (atau pseudo-code), yang menggunakan Mesin Virtual untuk memproses p-code yang telah dikompilasi tersebut. Meskipun P-code tidak lebih cepat daripada kode mesin yang dihasilkan oleh kompiler bahasa lain (C++), namun secara keseluruhan P-code masih jauh lebih cepat dibandingkan interpreter.

Sebagai produk yang mapan, clipper banyak digunakan sebagai salah satu perangkat pembantu pada sistem operasi DOS selama beberapa tahun, dalam pengembangannya clipper mengadopsi pula elemen-elemen dari bahasa C dan bahasa pascal, begitu pula fitur Pemrograman Berorientasi Objek, tipe data code-block (konsep hibrid dari makro yang terdapat pada dBase), pengevaluasi string, dan fungsi-fungsi pointer yang menjadikan Clipper lebih tangguh dari saat pertama diperkenalkan. Pengembangan lebih lanjut lagi adalah ketika proyek Aspen milik Nantucket yang beberapa waktu kemudian akhirnya mencapai tahapan mapan mengubah Clipper menjadi kompiler Visual Object berbasis Windows yang mampu menghasilkan kode mesin dibandingkan Clipper yang hanya menghasilkan P-code.

Pada masa-masa sekarang, bahasa Clipper masih secara aktif digunakan pada berbagai implementasi, dan terus dikembangkan oleh berbagai organisasi/vendor. Clip, Harbour, Xbase++, dan FlagShip merupakan bentuk-bentuk produk kompiler yang mengimplementasikan bahasa Clipper yang umumnya saat ini telah mendukung aspek portabilitas antar sistem operasi yang yang lebih baik (DOS, Windows, Linux (baik 32-bit ataupun 64-bit), Unix, dan OS X), mendukung ekstensi/lokalisasi bahasa yang lebih banyak, diperkaya dengan pustaka fungsi yang lebih baik, begitu pula dukungan terhadap beragam format data seperti DBF, DBTNTX, DBFCDX (FoxPro dan Comix), Apollo, SQL, dan banyak lagi. Uniknya keseluruhan implementasi ini masih tetap mempertahankan kompatibilitas dengan sintaksis-sintaksis standar yang dikenal dalam dBase/xBase.


C.  Kelebihan dan Kekurangan Clipper
Kelebihan :
• Tidak memerlukan perangkat keras yang tinggi
• Tidak berbentuk grafis, sehingga memudahkan dalam pencetakan melalui printer.
• Mudah dalam pemasukan data

Kekurangan :
• Tidak menerapakan konsep basis data secara penuh(relasi antar file tidak didukung oleh manajemen clipper tetapi harus dilakukan oleh programmer)
• Tidak mendukung aplikasi internet
• Segala sesuatu dikerjakan oleh programmer (tidak ada generate code secara otomatis oleh system)
• Strukur program Clipper tidak beraturan, hal ini dipandang sebagai kekurangan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh pemrogram sebagai kelebihan.


Sumber :