Rabu, 13 Juni 2012

Adil Terhadap Sesama


Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita tidak adil terhadap teman, saudara, orang tua, atau pun kepada orang lain. Hal ini memang sepele tetapi sedikit orang yang menyadari tentang ini. Dalam tulisan saya ini, saya ingin mengajak anda semua untuk menyadari tentang keadilan terhadap sesame. Tulisan saya ini masuk ke dalam tema “Manusia dan Keadilan”.

Sadarkah Anda bahwa belum adil ? Pasti Anda menjawab dalam hati bahwa diri Anda sudah adil. Anda rela menghabiskan uang Anda untuk bersenang-senang dengan teman Anda sedangkan di rumah adik Anda meminta uang tetapi tidak di kasih, padahal adik hanya meminta Rp.1.000,00 saja kepada Anda. Anda rela mentraktir kekasih di restoran mewah, tetapi ketika orang tua Anda meminta kiriman uang hanya Rp.50.000,00 tidak di kirimkan dengan alasan Anda belum gajian atau uang Anda sudah habis buat ini itu (berbagai alasan yang Anda ucapkan).

Ada kasus contoh lagi. Misalkan dalam dunia perkuliahan. Anda di suruh mefotocopy materi oleh dosen. Anda lebih mengutamakan genk Anda dari pada teman. Sadarkah Anda jika telah melakukan hal itu ? Sungguh saja tidak. Perbuatan yang Anda lakukan itu secara tidak sadar, pasti ada teman yang lain di kelas yang tidak suka pada Anda karena lebih mendahulukan genk dari pada teman, padahal teman Anda ingin sekali belajar dari materi itu. Dia tidak bisa berbuat apa-apa Karen fotocopynya sedang di pegang Anda. 

Marilah dari sekarang kita berbuat adil terhadap sesame agar tidak ada kecemburuan social. Begitu sangat rugi diri Anda jika tidak adil. Mungkin ini sangatlah sepele tetapi sering dilakukan secara tidak sadar. Manusia memang No Body Perfect tetapi tidak ada salahnya toh untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik. Sekian tulisan saya ini yang sangat sederhana. Semoga Anda semua sadar dan dapat memperbaiki diri Anda untuk bersikap adil :)

Begitu Sombongnya Dirimu


Di Dunia ini pasti ada orang yang ramah dan sombong. Dalam tulisan ini saya akan menulis yang bertema “Manusia dan Keindahan”. Saya akan menulis betapa indahnya keramahan dalam lingkungan. Kita sangatlah membenci orang-orang yang sombong, tetapi sadarkah kita ini termasuk kedalam orang yang ramah atau sombong ?

Kita sangat tidak menyadari bahwa kita sangatlah sombong. Kenapa begitu ? kita hanya bertegur sapa dengan orang yang kita kenal saja, dengan orang yang tidak kenal kita tidak mau menegur, boro-boro menegur, senyum saja tidak. Betul tidak ? 

Dari contoh di atas sudah mencerminkan begitu sombongnya diri kita terhadap orang lain. Walaupun kita tidak mengenali orang yang kita temui di jalan, sebaiknya kita menegurnya, jika tidak bisa ya minimal kita tersenyum. Dengan begitu kita bisa di bilang termasuk orang yang ramah. Dampak dari sikap itu, kita dapat disenangi oleh orang lain karena kita telah ramah terhadapnya.

Sebagai umat beragama, telah di jelaskan oleh agama bahwa kita tidaklah boleh sebagai umat yang merugi. Sikap sombong dapat menyebabkan kita sebagai umat yang merugi. Maukah Anda termasuk ke dalam umat yang merugi ?

Terdapat juga kasus seperti ini. Anda mempunyai harta yang banyak, tetapi Anda hanya ingin berteman yang setara. Sikap ini sudah melebihi batas sikap sombong. Karena di dalam agama terutama Islam. Sudah di jelaskan bahwa yang membedakan kita di akhirat hanyalah tingkat keimanan saja. Tetapi mengapa Anda masih saja sombong karena mempunyai harta yang banyak di dunia ? Untuk apa Anda bersikap sombong di dunia sedangkan di akhirat tersiksa ? Pejamkan ini baik-baik saudaraku.

Ayolah saudara-saudaraku kita ubah sikap sombong kita ini. Janganlah kita sombong lagi. Tidak ada dampak baik bagi orang yang bersikap sombong. Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi saya maupun semua yang membacanya.

Rabu, 06 Juni 2012

Dampak Buruk Internet


Dalam tulisan saya ini saya menulis reportase acara dengan tema "Dampak Buruk Terhadap Internet". Acara ini di selenggarakan di Studio 5 TVRI, Jakarta Pusat. Pada tanggal 6 Maret 2012. Acara di bawa oleh Neno Warisman. Dihadiri oleh Mahasiswa Universitas Indonesia, Guru-guru, dan Orang tua.

Mengapa acara ini bertema dampak buruk terhadap internet ? Karena sudah kita ketahui internet itu bisa berdampak positif maupun negatif, terutama game online. Yang mau kita bahas adalah tentang game online. Kalau sudah berbicara game online pasti ada yang berkata game online begini begitu, bisa berjam-jam hanya berbicara tentang game online. Mari kita kupas game online setajam mungkin, silet kaliie.. hehehe

Game online itu bisa berdampak buruk terutama pada anak-anak. Tidak sedikit anak-anak bolos sekolah karena mereka bermain game online ataupun mengantuk karena habis bermain game online di internet berjam-jam. Mahasiswa pun juga tidak sedikit yang bolos gara-gara game online. Game online bisa mengurangi kecerdasan otak bagi siapa pun yang memainkannya berjam-jam, apalagi jika memainkannya semalaman ? itu akan sangat mudah mengurangi kecerdasan otak. Bukan hanya pada kecerdasan otak saja dampaknya, melainkan terhadap mata juga. Mata kita yang tadinya tidak minus tetapi karena lama-lama bermain game online dapat menyebabkan mata menjadi minus, itu di karenakan cahaya dari laptop ataupun komputer.

Bagaimana kita dapat mengurangi dampaknya game online ? itu mudah saja, dapat dengan cara mengurangi memainkan game online dan minum vitamin. Hal ini bagi mahasiswa sudah tahu tapi bagi anak-anak SMP ataupun SD sangat sulit ya jadi harus ada perhatian extra dari para orang tuanya. Biasanya anak-anak SD yang susah di atur jika sedang asik bermain game online. Caranya dapat dengan menggunakan perjanjian. Buat kesepakatan orang tua dengan anak. Kesepakatannya dapat dengan cara seperti ini :: Biarkan anak bermain game online tetapi hanya diberi waktu 2 jam dalam sehari, jika anak tidak mau mengikuti apa yang di sarankan orang tuanya, sebagai orang tua dapat memperingatin dengan keras akan menarik kembali fasilitas laptop atau komputer dan mengurangi uang jajan, dengan begitu mau tidak mau anak akan mengikuti kesepakatan itu. Jika dengan rutin anak memainkan game online itu hanya 2 jam dalam sehari, maka akan terbiasa pula mereka tanpa harus diingatkan. 

Hal seperti cara di atas tidak hanya diberlakukan anak-anak SD saja, tetapi bisa juga terhadap anak SMP, SMA, maupun mahasiswa :). Jika semua orang tua dapat dengan tegas mengingatkan anak-anak mereka, maka akan semakin bertambah pula anak-anak cerdas di bangsa Indonesia ini. Dengan cara begitu maka game online tidak terlalu membawa dampak buruk terhadap anak-anak Indonesia. Tulisan reportase saya ini masuk ke dalam tugas kuliah saya dengan "Manusia dan Pandangan Hidup" karena merupakan pandangan hidup untuk mencerdaskan anak bangsa Indonesi dengan cara mengurangi dampak game online. Semoga tulisan reportase saya ini dapat bermanfaat :)

Dokumentasi





Harapan Seorang Anak

Saya ingin menuliskan kehidupan seseorang, sebut saja Via. Via terlahir di tengah keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Dia lahir di Jakarta. Dia anak pertama dari empat bersaudara. Saat ini Via tinggal di Depok, Jawa Barat. Ibunya hanya seorang guru di TK sedangkan ayahnya hanya seorang pegawai di perusahaan pegawai negeri sipil yang teletak di Jakarta Timur.

Asal mula cerita dimana saat Via masih sekolah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Via dan keluarganya sangat bahagia, walaupun mereka hanya tinggal di rumah kontrakan. Via selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orangtuanya. Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Waktu terus berjalan, tak terasa Via sudah lulus dari SD. Via melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren di Jawa Tengah. Kehidupan keluarga Via pun sudah mulai berubah. Orang tua Via mempunyai sekolah Taman Kanak-kanak (TK Islam), walaupun sekolah TK itu di lingkungan kampung tapi banyak orangtua yang menyekolahkan anaknya di TK milik orang tua Via. Orang tua Via dalam TK-nya itu tak mendapatkan untung sama sekali karena niat orang tua Via adalah ingin membantu para tetangga di kampungnya. 

Beberapa tahun kemudian.. Maha besar Allah, niat baiknya orang tua Via di balas oleh Allah SWT. Kehidupannya berubah drastis. Via dan keluarga dapat mempunyai rumah sendiri dan murid di TK mereka juga semakin banyak. Kehidupan Via bisa di bilang kehidupan yang sempurna karena tak lagi kekurangan. Semakin lama Via semakin dewasa begitu pula adik-adiknya. Via yang sekarang sudah sekolah di perguruan tinggi swasta di Depok, dia merasa bosan dengan kehidupannya yang sekarang. Karena dia tidak mendapatkan lagi kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Adik-adiknya pun juga kurang mendapat kasih  sayang. Orang tua Via sudah sibuk dengan urusan masing-masing. 

Via mulai berfikir "Buat apa hidup serba ada tetapi aku tak ada lagi kasih sayang di keluarga ini ?". Dia semakin jenuh dengan semuanya. Untung saja Via mempunyai sahabat yang masih menyayanginya, sebut saja Phita. Kini Via selalu cerita kepada sahabatnya dulu. Padahal sewaktu itu Via selalu cerita kepada orang tuanya, tapi sekarang orang tua Via sibuk sekali. Kadang Via pun sangat sulit bertemu ayahnya. Via merindukan kehidupannya yang dulu yang selalu penuh kasih sayang dan perhatian walaupun dengan kehidupan yang amat sangat sederhana. Via sangat berharap kasih sayang dan perhatian untuknya dan adik-adiknya di dapatkan lagi walaupun kehidupan mereka serba ada.

Pesan dari cerita ini adalah walaupun kehidupan kita sudah berubah menjadi kehidupan yang serba ada tetapi jangan sampai kebahagiaan berkurang. Harta bisa di cari tetapi yang namanya kebahagiaan itu tidak ada yang menjualnya. Hanya kitalah yang bisa menciptakan kebahagiaan itu. Buat para orang tua, janganlah kalian menelantarkan kebahagiaan dan kasih sayang anak-anak Anda karena itu sangat dapat membuat anak-anak menjadi sedih. Uang bukanlah segalanya. Kebahagiaan juga bukan karena mempunyai banyak uang tetapi kebahagiaan bisa berupa kasih sayang dan perhatian yang penuh.

Cerita ini masuk kedalam tugas kuluah saya yang berjudul "Manusia dan harapan". Semoga tidak ada lagi orang tua yang menelantarkan kebahagiaan anak-anaknya. Sekian tulisan saya ini, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua :)